Assalamualaikum Wr.Wb
Hay kawan..
Udah lama nih enggak mosting, nah dipostingan saya kali ini saya akan memberikan sedikit informasi tentang Mendiagnosis Perangkat yang tersambung pada jaringan luas (WAN) , untuk itu mari kita baca ya.. buat tambah tambah ilmu dan pengalaman..
Pengenalan masalah yang sering terjadi pada jaringan berbasis luas dan cara penanganannya.
Komputer yang terhubung jaringan berbasis luas
(WAN) sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware
atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna, gejala alam ataupun
komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (WAN).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan adalah :
Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang
dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari
sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang
kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik
atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak.
Mati atau tidak berfungsinya
komponen pada perangkat jaringan berbasis luas.
Hal ini dapat disebabkan gangguan alam (misalnya petir), tegangan listrik
yang tidak baik, ataupun pemakaian yang terus menerus tanpa perawatan berkala
yang baik. Kerusakan pada perangkat / hardware dapat dideteksi dengan melihat
nyala lampu indikator, baik indikator power (sumber listrik) maupun indikator
kinerja lainnya.
Gangguan pada perangkat software
Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC
client, ataupun router. Gangguan ini dapat disebabkan oleh tidak jalannya
aplikasi (hang), konflik IP Address sampai pada kesalahan konfigurasi yang
dilakukan oleh administrator. Pada poin ini, seorang administrator harus
benar-benar menguasai konfigurasi perangkat software yang digunakan untuk
mendeteksi masalah dan memberikan solusinya.
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab
kerusakan pada jaringan WAN, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui
indikasi (tanda-tanda) terhadap kerusakan tersebut baik secara hardware maupun
software. Secara garis besar langkah-langkah untuk mendeteksi keruksakan adalah
sebagai berikut :
- Melakukan pengecekan secara hardware dengan memeriksa nyala lampu indikator pada masing-masing perangkat (NIC, Switch, Router, Modem) serta konektor dan kabel yang digunakan.
- Langkah berikutnya, lakukan pengecekan pada software, apakah berjalan secara normal ataupun mengalami hang, jika sistem mengalami hang, maka lakukan restart pada perangkat tersebut.
- Selanjutnya cek koneksi jaringan secara software dengan perintah ping secara bertahap mulai dari node yang terdekat sampai pada alamat internet.
- Jika terdapat koneksi yang terputus (time out), maka lakukan pengecekan pada konfigurasi pada software mulai dari IP Address, Gateway, DNS Server, NAT, Firewall dll. Dan pastikan semua telah dikonfigurasi dengan benar.
- Jika masih belum ditemukan permasalahannya dan sudah dipastikan tidak ada permasalahan instalasi dan konfigurasi yang kita bangun (CPE), maka hubungi ISP di mana kita mendapatkan akses internet, mungkin permasalahan ada di pihak mereka.
Secara global permasalahan dan indikasinya yang
sering terjadi pada jaringan sebagai berikut :
NO
|
PERMASALAHAN
|
INDIKASI
|
SOLUSI
|
1
|
Kerusakan pada NIC, Switch, Router, Modem dll
|
Lampu indikator power mati
|
Ganti perangkat
|
2
|
Sistem pada switch, PC, Router dan Modem hang
|
Lampu indikator kerja menyala terus menerus (tanpa
berkedip)
|
Restart perangkat
|
3
|
Kesalahan setting IP Address
|
Tidak bisa ping ke gateway / sesama network
|
Seetting ulang IP Address
|
4
|
Kesalahan setting Gateway
|
Dapat ping ke sesama network tetapi tidak dapat ping
ke luar network / WAN (internet)
|
Setting ulang gateway
|
5
|
Kesalahan setting DNS server
|
Dapat ping ke alamat IP server tetapi tidak dapat
ping ke alamat domain internet (misalnya google.com)
|
Setting ulang DNS Server
|
6
|
Kesalahan setting NAT
|
Klien dapat ping ke gateway tetapi tidak dapat ping
ke internet.
|
Setting ulang NAT pada router
|
Disamping itu secara
default pada firewall aktif sistem operasi windows akan menutup paket
ping yang masuk, sehingga komputer tersebut dapat melakukan ping ke komputer
lain, tetapi tidak bisa dijadikan tujuan ping. Untuk praktek sebaiknya firewall
dinonaktifkan terlebih dahulu, agar dapat saling ping antar komputer (node).
Selain itu pemahaman
terhadap bandwith (lebar pita) yang kita miliki ketika kita mendaftar sebagai
pelanggan pada sebuah ISP untuk mendapatkan akses internet / jaringan WAN juga
sangatlah penting. Secara umum bandwith dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
Analog Bandwith yaitu adalah perbedaan antara frekuensi terendah
dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam
satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak
informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
b.
Digital bandwith yaitu adalah jumlah atau volume data yang dapat
dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa
distorsi (penyimpangan / utuh).
Bandwith dalam jaringan
komputer tergolong digital bandwith bukan analog bandwith. Istilah lain yaitu data
transfer rate ialah jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik (node)
ke titik (node) lain dalam jangka waktu tertentu biasanya diukur dalam bps
(bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second).
Sebuah perusahaan ISP misalkan Telkom Speedy dalam menawarkan product-nya
(paket internet) selalu menyertakan bandwith yang disediakan untuk tiap user
yang menjadi haknya. Berikut contoh paket internet yang ditawarkan oleh telkom
speedy.
Perhatikan salah satu
contoh paket yang ditawarkan yaitu Paket Chat dengan kecepatan 1 Mb/s
downstream dan 256 kb/s upstream. Jika mendaftar
paket ini maka kita akan mendapatkan kecepatan downstream / download (kecepatan
transfer data dari internet menuju komputer kita) sebesar 1 Mbps / 1000 Kbps
dan kecepatan upstream / upload (kecepatan transfer data dari komputer kita
menuju internet sebesar 256 kbps. Selain itu sebuah ISP juga memiliki 2 type
bandwith yang ditawarkan yaitu up to / share dan dedicated.
a. Bandwith up to / share adalah jenis bandwith yang
memiliki kecepatan maksimal (up to) sesuai yang ditetapkan dan biasanya
menggunakan rasio perbandingan 1:4 atau 1:8, artinya kecepatan upload/upstream
1/4 atau 1/8 dari kecepatan download/downstream.
Hal ini dapat dianalogikakan
sebagai berikut :
Ada sebuah pipa
ledeng dialokasikan untuk menyalurkan air sebesar 10.240 cc per detik (10 Mbps)
dan dialokasikan untuk 160 pelanggan. Setiap pelanggan dipasang keran induk
dengan kemampuan mengalirkan air sebesar 1.024 cc per detik (1 mbps).
- Jika ke-160 pelanggan tersebut membuka kerannya secara serentak maka masing-masing hanya mendapat 64 cc per detik (64 kbps);
- Jika ada 40 pelanggan yang membuka keran secara serentak maka masing-masing mendapat 256 cc per detik (256 kbps).
- Jika ada 4 pelanggan yang membuka keran secara serentak maka masing-masing mendapat 1.024 cc per detik (1 mbps) karena kemampuan keran pelanggan hanya sebesar itu; dan seterusnya.
Jadi kecepatan
koneksi yang didapat seorang pelanggan tergantung pada aktifitas pelanggan
lainnya. Dengan begitu para pelanggan harus memaklumi kalau pada jam-jam sibuk
hanya mendapatkan kecepatan koneksi yang kurang memuaskan.
Telkom speedy
menggunakan type ini, sehingga berapapun bandwith yang didapatkan kliennya
tidak dapat di komplain, karena memang kontraknya demikian.
b. Bandwith Dedicated yaitu jenis bandwith yang memiliki perbandingan rasio 1:1 dan dengan
kecepatan yang lebih terjamin sesuai yang ditawarkan dalam kontrak. Jika Anda
membeli kecepatan koneksi tertentu, misalnya 1 Mbps, untuk dipakai sendirian
maka Anda dijamin (secara relatif) mendapatkan kecepatan sebesar itu.
Penggunaan secara sendirian disebut CIR (Committed Information Rate)
1:1. Boleh jadi anda membeli kecepatan koneksi 1 Mbps tapi dibagi 2 dengan
pelanggan yang lainnya (CIR 1:2), itu artinya kecepatan yang dijamin untuk anda
adalah 512 kbps tetapi memungkinkan anda mendapat 1.024 kbps (1 mbps) jika
kebetulan pelanggan lain tersebut tidak sedang melakukan aktifitas. Jika
bandwith yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang ditawarkan maka kita
berhak mengajukan komplain kepada ISP tersebut.
Kesimpulan
Melakukan diagnosis terhadap perangkat jaringan berbasis luas / WAN yang
kita miliki mutlak diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui jika terjadi
kerusakan atau penurunan kemampuan dari jaringan itu sendiri. Untuk melakukan
hal tersebut dapat dengan berbadai cara baik secara hardware maupun software.
Secara hardware dilakukan dengan langsung melihat kondisi fisik dari
perangkat tersebut terutama pada lampu indikator yang ada, baik indikator power
maupun indikator kerja yang lain. Secara software dapat dilakukan dengan
berbagai tools yang terdapat pada masing-masing software baik pada komputer
klien maupun pada router.
Melakukan pemantauan / memonitor aktifitas jaringan yang terjadi juga
kita perlukan untuk mengetahui kualitas koneksi jaringan WAN / Internet yang
kita dapatkan dari sebuah ISP. Hal ini tentunya sangat diperlukan agar uang
sewa yang kita bayarkan untuk akses jaringan WAN / Internet tiap bulannya
sesuai dengan apa yang seharusnya kita dapatkan sesuai hak kita sebagai
pelanggan.
Sekian Dari saya semoga bermanfaat..
Wassalamualikum Wr.Wb